Sejarah Pasar Malam Perayaan Sekaten Di Yogyakarta

shares |

Sejarah Pasar Malam Perayaan Sekaten Di Yogyakarta- Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari berbagai suku, ras dan budaya. Hal ini membuat indonesia kaya akan budaya. Sekaten adalah sebuah kebudayaan di yogyakarta yang dirayakan setahun sekali yaitu pada bulan maulud (kalender jawa). Pada awalnya sekaten digunakan untuk syiar agama islam oleh sultan hamengkubuwono ke 1. Namun saat ini perayaan sekaten lebih mengarah ke pesta rakyat.

Sejarah Pasar Malam Perayaan Sekaten Di Yogyakarta
Pasar Malam Perayaan Sekaten Di Yogyakarta
Sejarah perayaan sekaten di yogyakarta ini ada beberapa versi. Versi yang pertama menyebutkan bahwa sekaten berasal dari kata syahadataini dua kalimat sahadat dalam islam. Hal ini dikaitkan dengan misi dari Sultan Hamengkubuwono yakni syiar agama islam.Sedangkan versi lain menyebutkan sekaten berasal dari kata sekati. Sekati adalah dua perangkat pusaka kraton yogyakarta yang berupa gamelan. Gamelan tersebut biasa ditabuh menjelang peringatan maulud Nabi Muhammad SAW. Ada juga yang menyebut sekaten berasal dari dua kata yaitu sukaning ati atau dalam bahasa indonesia berarti senang hati. Ini dimaksudkan warga yogyakarta bersenang hati menyambut peringatan maulud Nabi Muhammad SAW. Puncak dari acara perayaan sekaten diakhiri dengan Grebek Maulud.

Dalam acara sekaten ini diwarnai dengan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) yang dilaksanakan selama satu bulan penuh. Menariknya pemprov DIY juga ikut serta dalam kegiatan PMPS tersebut. Setidaknya ada 21 lembaga dari pemerintah DIY yang turut andil untuk memeriahkan PMPS. Ketika admin mencoba memasuki anjungan pemerintah sleman, berbagai potensi yang ada di sleman ditampilkan disitu. Berbagai kerajinanpun tak luput untuk ditampilkan seperti tas dari plastik bekas, tas dan ikat pinggang berbahan kulit, dan masih banyak lainya. Nah jika sobat tertarik, sobat juga bisa membeli berbagai kerajinan tersebut. Berjalan ke arah timur, admin coba memasuki stand Disperindagkop dan UKM DIY, disana terlihat seorang ibu-ibu yang diajari untuk membuat batik tulis. Bergeser ke sebelah kanan ada sebuah stand dari Dinas Pariwisata DIY. Berbagai foto dari pariwisata yang ada di DIY nampak terpampang di dinding stand. Di dalam stand tersebut terlihat penjaga yang cantik yang siap menjawab pertanyaan para pengunjung seputar pariwisata di DIY. Seperti pasar malam di daerah lain, di Pasar Malam Perayaan Sekaten ini juga dipenuhi dengan berbagai permainan seperti rumah hantu, kora-kora, tong setan dll. Selain itu para pedagang pakaian hingga pedagang kuliner juga ikut memeriahkan Pasar Malam Perayaan Sekaten. Diantara banyak pedagang tersebut satu yang dari dulu hingga sekarang masih ada adalah pedagang pakaian bekas atau lebih dikenal dengan awol-awol. Nama awol -awol sendiri dikarenakan pakaian yang dijual diletakan diatas meja dan tidak tertata, sehingga pembeli harus mengolak-alik untuk memilih pakaian yang akan dibeli. Nah, jika beruntung sobat akan menemukan pakaian yang bermerk dengan harga "super miring". Meskipun dalam sejarahnya perayaan sekaten digunakan sebagai syiar agama islam, saat ini lebih mengarah ke pesta rakyat. Namun itulah yang menjadikan Pasar Malam Perayaan Sekaten masih bertahan hingga saat ini.

Sejarah Pasar Malam Perayaan Sekaten Di Yogyakarta
Berbagai permainan di Pasar Malam Perayaan Sekaten Di Yogyakarta
 Tertarik untuk mengunjungi Pasar Malam Perayaan Sekaten Di Yogyakarta? Jika sobat tertarik, lokasinya dari dulu hingga sekarang tidak berubah yaitu di alun-alun utara Yogyakarta. Atau jika sobat sedang berlibur di jogja cobalah untuk menikmati beberapa kuliner khas jogja

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment