Ogoh-Ogoh Di Bali, Tradisi Sebelum Hari Nyepi

shares |

Ogoh-Ogoh Di Bali- Ketika sobat berwisata di Bali pada sekitar bulan maret, pastilah akan menemukan patung-patung yang menyerupai makhluk menyeramkan atau yang dikenal dengan Ogoh-Ogoh. Ogoh-Ogoh ini merupakan visualisasi dari Bhuta Kala (Bhuta yang berarti kekuatan alam semesta dan Kala atau waktu yang tak terukur). Dalam masyarakat bali, tradisi ini dimaksudkan untuk mengusir roh jahat, sehingga esoknya saat perayaan nyepi tidak ada lagi roh-roh jahat yang mengganggu.
Ogoh-Ogoh Di Bali, Tradisi Sebelum Hari Nyepi
Foto Ogoh-Ogoh Di Bali

Ogoh-ogoh sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat bali untuk menyambuat Hari Raya Nyepi atau yang juga dikenal Tahun Baru Saka. Seluruh masyarakat Bali yang sebagian besar adalah penganut agama hindu akan lebur menjadi satu dalam menyambut tahun baru ini dengan mengarak (pawai) ogoh-ogoh. Menariknya di Bali ini setiap Banjar (setara dengan kelurahan) akan berlomba-lomba untuk menampilkan ogoh-ogoh terbaiknya. Ogoh-ogoh tersebut akan diarak beramai-ramai mengelilingi desa pada sore hari. Menurut penganut Hindu Dharma, prosesi ini juga melambangkan keinsyafan diri dari setiap manusia terhadap kekuatan alam dan waktu yang dahsyat. 
Ogoh-Ogoh Di Bali, Tradisi Sebelum Hari Nyepi
Proses Pembuatan Ogoh-Ogoh Di Bali

Pawai Ogoh-Ogoh hingga saat ini masih menjadi daya tarik wisata baik dari kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk menyaksikan pawai ini,sobat tidak dipungut biaya seperserpun, pasalnya ogoh-ogoh tersebut akan diarak di jalan-jalan dan akan melewati hampir seluruh wilayah di Bali. Meskipun demikian agar bisa menikmati pawai ogoh-ogoh secara leluasa datanglah lebih awal agar mendapat posisi didepan mengingat antusiasme masyarkat begitu besar untuk menonton Pawai Ogoh-Ogoh. Biasanya pawai ogoh-ogoh dimulai dari jam 5 sore hingga tengah malam sekitar jam 12. Dari ratusan ogoh-ogoh yang telah dibuat hanya diambil 24 saja yang dianggap terbaik dan akan diarak di tengah kota Denpasar. Untuk membuat ogoh-ogoh ini bisa menghabiskan dana mencapai 10 hingga 50 juta rupiah. Secara keseluruhan, tradisi ini sudah memberikan warna baru dalam dunia wisata, dan juga membuka ajang kreatifitas. Untuk itu sudah menjadi kewajiban kita semua agar tradisi ogoh-ogoh di Bali berjalan sesuai dengan Tujuannya tanpa ada kepentingan-kepentingan yang tersembunyi.

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment